Virginia Satir ‘Ibu Terapi Keluarga’

Table of Contents

Virginia Satir tumbuh menjadi anak yang memiliki rasa ingin tahu yag besar. Ia sudah belajar membaca pada usia 3 tahun dan membaca semua buku di perpustakaan sekolahnya pada usia 9 tahun. Pada usia 5 tahun, ia memutuskan untuk menjadi “detektif anak-anak untuk orang tua”.

Satir mulai menemui klien pada tahun 1951. Ia segera menyadari bahwa keluarga adalah sistem yang kompleks dan masalah individu sering kali berakar pada masalah keluarga. Pengalamannya dengan seorang wanita muda yang mengalami skizofrenia dan keluarganya menghasilkan publikasi buku pertamanya tentang terapi keluarga, Conjoint Family Therapy (1964).

Dalam buku ini, Satir menjelaskan pendekatannya dalam terapi keluarga. Satir percaya bahwa keluarga adalah kunci untuk menciptakan dunia yang lebih damai. Ia percaya bahwa keluarga adalah mikrokosmos masyarakat dan bahwa dengan menyembuhkan keluarga, kita dapat menyembuhkan masyarakat. Ia percaya bahwa keluarga yang sehat dan bahagia dapat menghasilkan individu yang sehat dan bahagia, yang pada akhirnya dapat membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.

Satir terus mengembangkan modelnya dan menginspirasi orang lain dalam pendekatan ini sampai kematiannya pada tahun 1988. Ia dikenal sebagai “Ibu Terapi Keluarga” karena kontribusinya yang signifikan terhadap bidang ini.

Family Therapy Model Virginia Satir adalah sebuah teknik terapi yang menggunakan pendekatan berbasis kekuatan yang berfokus pada pemberdayaan pertumbuhan manusia. Ada beberapa asumsi yang  menjadi dasarnya yakni : (a) Semua manusia memiliki kemampuan untuk berubah, (b) Manusia memiliki sumber daya internal untuk memungkinkan pertumbuhan sepanjang hidup, (c) Manusia secara bawaan baik, (d) Mengatasi masalah terkait dengan tingkat harga diri seseorang, (e) Perubahan terjadi dari pengalaman dan mengarah pada pemahaman, dan (f) Hubungan yang sehat didasarkan pada kesetaraan.

Satir percaya bahwa keluarga adalah sistem yang saling berhubungan, dan bahwa setiap anggota keluarga memainkan peran penting dalam berfungsinya keluarga tersebut. Teknik terapi keluarga Satir berfokus pada membantu keluarga untuk berkomunikasi secara lebih efektif, meningkatkan empati, dan membangun hubungan yang lebih sehat. Pola komunikasi keluarga dapat memiliki dampak yang besar terhadap kesejahteraan setiap anggota keluarga.

Virginia Satir mencetuskan pemikiran, “The family is a microcosm of the world. By knowing how to heal the family, I know how to heal the world,” mengandung makna mendalam tentang pentingnya keluarga sebagai fondasi kehidupan sosial. Satir, seorang terapis keluarga ternama, melihat keluarga sebagai miniatur dunia. Dalam keluarga, kita menemukan dinamika hubungan, konflik, cinta, dan pertumbuhan yang juga terjadi dalam skala yang lebih besar di masyarakat dan dunia.

Dengan memahami cara menyembuhkan atau memperbaiki hubungan dalam keluarga, kita dapat menerapkan prinsip yang sama untuk menyelesaikan masalah di tingkat global. Keluarga adalah tempat pertama di mana kita belajar berkomunikasi, mengelola emosi, dan membangun kepercayaan. Jika kita mampu menciptakan harmoni dalam keluarga, kita memiliki dasar yang kuat untuk menciptakan perdamaian dan kerjasama di masyarakat.

Satir menekankan bahwa perubahan dimulai dari unit terkecil, yaitu keluarga. Ketika keluarga sehat secara emosional dan mental, anggotanya akan tumbuh menjadi individu yang lebih baik, yang pada gilirannya berkontribusi pada dunia yang lebih baik. Dengan kata lain, memperbaiki dunia dimulai dari rumah kita sendiri.

 

Virginia Satir juga mengemukakan tiga tingkat kedamaian Peace within, peace between, and peace among. Ketiganya saling terkait: kedamaian dalam diri (peace within)kedamaian antarindividu (peace between), dan kedamaian antarkelompok atau masyarakat (peace among). Masing -masig dijelaskan sebagai berikut:

  1. Kedamaian dalam Diri (Peace Within):
    Ini adalah fondasi utama. Kedamaian dalam diri berarti mencapai keseimbangan emosional, mental, dan spiritual. Ketika kita merasa tenang dan harmonis dengan diri sendiri, kita dapat menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik dan berinteraksi secara positif dengan orang lain.
  2. Kedamaian Antarindividu (Peace Between):
    Setelah mencapai kedamaian dalam diri, kita dapat membangun hubungan yang sehat dengan orang lain. Ini melibatkan komunikasi yang efektif, empati, dan saling menghormati. Kedamaian antarindividu menciptakan lingkungan yang harmonis dalam keluarga, pertemanan, dan komunitas kecil.
  3. Kedamaian Antarkelompok (Peace Among):
    Tingkat tertinggi adalah kedamaian antarkelompok atau masyarakat. Ini mencakup perdamaian antarbudaya, agama, dan bangsa. Ketika individu dan kelompok kecil hidup dalam harmoni, hal ini dapat meluas menjadi perdamaian global.

Konsep ini menekankan bahwa perdamaian dunia dimulai dari diri sendiri, kemudian meluas ke hubungan personal, dan akhirnya ke masyarakat luas. Tanpa kedamaian dalam diri, sulit mencapai kedamaian di tingkat yang lebih besar.



Soffy Balgies
Psikolog, Dosen, Praktisi Family Therapy, Konselor Keluarga

Konsultasikan Masalah Psikologi Anda, Temukan Solusi Bersama Kami

Office Location

1403 Masonic Hill Road
98408 Tacoma, WA

Hubungi Kami

1403 Masonic Hill Road
98408 Tacoma, WA